Sistem
patriarki adalah sistem sosial yang memberikan kekuasaan dan dominasi kepada
laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk keluarga, pekerjaan,
politik, dan budaya. Dalam lingkup masyarakat yang terikat dengan sistem
patriarki, peran perempuan sering kali terbatas dan terpinggirkan.
Namun, saya
percaya bahwa peran perempuan tidak boleh dianggap remeh atau diabaikan dalam
masyarakat. Perempuan memiliki potensi, kemampuan, dan kontribusi yang sama
pentingnya dengan laki-laki dalam membangun masyarakat yang adil dan
berkelanjutan.
Perempuan
memiliki peran yang sangat beragam dan penting dalam keluarga. Mereka adalah
ibu, istri, dan saudara perempuan yang membawa kehangatan, kasih sayang, dan
kestabilan dalam rumah tangga. Mereka juga memiliki tanggung jawab dalam
mendidik anak-anak dan membentuk nilai-nilai moral yang kuat. Oleh karena itu,
perempuan harus dihargai dan diberdayakan dalam peran domestik mereka.
Selain itu, perempuan
juga memiliki potensi yang besar dalam dunia pekerjaan dan karier. Mereka
memiliki keahlian dan kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai
bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, seni, dan politik. Penting
bagi masyarakat untuk memberikan kesempatan yang adil kepada perempuan untuk
berpartisipasi dalam kehidupan profesional dan menduduki posisi kepemimpinan
yang layak.
Selain
menghargai peran perempuan dalam keluarga dan dunia kerja, masyarakat juga
perlu memerangi diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Terlalu sering,
perempuan menjadi korban kekerasan fisik, seksual, atau psikologis yang
disebabkan oleh sistem patriarki yang melekat dalam masyarakat. Penting untuk
mengubah budaya yang merendahkan dan merendahkan perempuan serta mendorong
kesetaraan gender.
Dalam rangka
mencapai perubahan yang signifikan, perlu ada perubahan mindset dan kesadaran
kolektif di masyarakat. Laki-laki juga harus berperan aktif dalam mengatasi
ketidak setaraan gender dan mendukung perempuan dalam mengambil peran mereka
secara penuh.
Secara
keseluruhan, peran perempuan dalam lingkup masyarakat yang terikat dengan
sistem patriarki harus dihargai, diberdayakan, dan setara dengan peran
laki-laki. Hanya dengan menciptakan masyarakat yang inklusif dan adil bagi
semua individu, kita dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan membangun
dunia yang lebih baik bagi semua orang.
ada beberapa
aspek yang mempengaruhi ruang gerak
peran perempuan di dalam masyarakaat
yang terikta dengan sistem patriaki :
1. Akses Terhadap Pendidikan: Budaya
patriarki sering kali membatasi akses perempuan terhadap pendidikan yang layak.
Beberapa masyarakat masih memprioritaskan pendidikan anak laki-laki
dibandingkan perempuan, sehingga banyak perempuan yang tidak memiliki kesempatan
untuk mendapatkan pendidikan yang sama.
2. Partisipasi Politik: Di banyak
negara, perempuan sering kali menghadapi hambatan dalam terlibat dalam kegiatan
politik. Mereka mungkin menghadapi diskriminasi dalam proses pemilihan atau
tidak mendapatkan dukungan yang memadai dalam pencalonan politik. Akibatnya,
perwakilan perempuan dalam posisi politik sering kali jauh lebih rendah
dibandingkan dengan laki-laki.
3. Kesempatan Kerja dan Penghasilan:
Budaya patriarki dapat membatasi akses perempuan ke lapangan pekerjaan tertentu
atau memaksa mereka untuk memilih pekerjaan yang kurang dihargai. Selain itu,
kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih menjadi masalah di banyak
tempat, sehingga perempuan sering kali mendapatkan penghasilan yang lebih rendah
meskipun memiliki kualifikasi yang sama.
4. Peran dalam Keluarga: Perempuan
sering kali dituntut untuk mengemban tanggung jawab domestik dan peran sebagai
ibu dan istri. Budaya patriarki memperkuat pandangan bahwa perempuan harus
berfokus pada peran rumah tangga, yang pada gilirannya dapat membatasi peluang
mereka untuk mengembangkan karier atau mengejar minat dan ambisi mereka di luar
lingkungan rumah.
5. Kekerasan Terhadap Perempuan: Budaya
patriarki juga dapat menyebabkan tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan,
termasuk pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan mutilasi genital
perempuan. Hal ini dikaitkan dengan pandangan bahwa perempuan adalah objek yang
bisa diperlakukan semena-mena.
Penting untuk diakui bahwa budaya patriarki berdampak negatif
pada perempuan, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Ketika
perempuan dibatasi dalam perannya, masyarakat kehilangan potensi dan sumbangsih
yang bisa diberikan oleh setengah populasi mereka. Oleh karena itu, penting
untuk terus berupaya mengatasi budaya patriarki dan memperjuangkan kesetaraan
gender dalam semua aspek kehidupan.
Kesadaran masyarakat lah yang akan merubah ruang gerak
perempuan untuk lebih bebas lagi,dan perempuan juga bisa memilih atau
memutuskan tentang kehidupanya sendiri.
SALAM BALANCE...!!
HIMAKA..! CAKAP, TANGGUH dan
BERSATU...!!!!
Penulis : Annisa Firdaus (Sekretaris 1 HIMAKA)
Editor : Devisi Medinfo
Official Account Of HIMAKA
FOLLOW US..!
IG : @himaka_stiealanwar
Tik Tok : himaka stie al-anwar
Blog : himakastieal-anwar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar